grandsae

Daftar Kuliner di Kota Solo

Tengkleng, Para penikmat kambing pasti tidak asing dengan Tengkleng yang merupakan salah satu ciri khas kuliner Solo yang wuenak tenan ….
a. Tengkleng Pasar Klewer , tepat di deket gapura pasar klewer (deket tempat parkir Mesjid Kraton).
08.00-13.00. Ini menu wajib bagi fans kuliner terutama bagi penikmat kambing, sebaiknya jangan datang
terlalu siang karena pasti sudah habis.
b. Tengkleng, Genthan , Laweyan, selatan Tugu Pajang, dekat Pak Solet,emperan, jam 8.00-13.00

Bakso, Jika berbicara mengenai bakso mungkin Solo se-karesidenannya merupakan “pengekspor” penjual bakso paling banyak di Indonesia. Nah saatnya merasakan bakso-bakso Solo langsung di kota aslinya.
a. Bakso Pak Ruk , di Jalan Terusan Honggowongso, (deket tugu).09.00- 21.00, Bakso yang menggugah
selera. Jangan lupa pesan “balungan” sebagai menu tambahan bakso biasa.
b. Bakso Pak Alex (Jalan Honggowongso) depan Novotel. Bakso Urat yang selalu ramai.
c. Bakso Notosuman, Jl.Prof.M.Yamin No.15, Notosuman, 0271.635789, jam 12.00-21.00
d. Bakso Kalilarangan: Jl.Kalilarangan No.17, jam 12.00-21.00

Wedangan, Sekarang makin banyak ditemui. Wedangan ini biasa disebut juga HIK (Hidangan Istimewa Kampung), merupakan tempat yang uenak buat nongkrong sambil “ngeteh” / “ngopi” dan “disambi” / sembari menikmati Hidangan Istimewa Kampung yang ada
a. Wedangan Pak Kumis di emperan stadion manahan. Buka jam 18.30-selesai. makanannya seperti
angkringan pada umumnya.
b. Angkringan Muji di ujung selatan Jalan Honggowongso (deket pertigaan dengan Jalan Veteran). buka
18.30-selesai.
c. Angkriman Pak Kemin di dekat monumen pers, solo.
d. Wedangan Pak Item di sekitar Solo Baru
e. Wedangan Pak Wiryo, Jl Perintis Kemerdekaan daerah purwosari

Soto, Mungkin sudah lazim dijumpai dimana-mana tapi beberapa Soto di kota ini memang benar “wuenak tanan” dan sangat terkenal.
a. Soto Gading di daerah Gading, Selatan Keraton Surakarta-arah ke wonogiri.
b. Soto Triwindu, dalam pasar Triwindu, belakang Balai Muhamadiyah,Jl.Teuku Umar, jam 7.00-21.00.
c. Soto Ngasem, dekat perempatan pertama dari lanud Adi Sumarmo kearah Solo/Kartosuro jam
7.00-20.00
d. Soto mBah Hadi, Jl.Teposanan 24, belakang Sriwedari arah ketimur, utara jalan, jam 8.00-13.00
e. Kroncongan , Jika ingin melihat dan mendengarkan kroncong asli sambil makan soto. Soto Ledokan,
sebelah barat terminal Kartosuro, utara jalan, jam 6.00-11.00

Bestik Jawa , Harjo Bestik di Jalan Dr Rajiman (sore ampe malam)

Pecel Bu Ugi, Tawangmangu. Pecel paling seger karena sayur yang digunakan merupakan hasil langsung dari tawangmangu, menu wajib di tawangmangu.

Kupat Tahu depan Hotel Sahid Sala, Jalan Gajah Mada.

Bakmi Jawa Pak Doel, Jalan Imam Bonjol atau dekat Pasar Kabangan,Laweyan. Buka sore-ampe malam.

Cemilan, Onde-onde notosuman. Satu jalan dengan surabi Notosuman.

Nasi Liwet , Merupakan menu wajib bagi pecinta kuliner. Yang paling terkenal mungkin adalah nasi liwet Bu Wongso Lemu yang terletak di Keprabon Kulon Solo dan sudah berdiri sejak 1950. Selain itu ada cukup banyak pula yang berjualan ideran pagi hari, jam 5.00-10.00

Brambang Asem, Tumpang: Mekar Sari Jl.Honggowongso No.91 A, utara perempatan Pasar kembang, Barat jalan, jam 10.00-21.00

Sate Kambing
a. Mbok Galak, Jl.Letjen Suprapto, Sumber, Nusukan, timur pertigaan,utara jalan, jam 7.00-14.00
b. Sate Darso,: selatan pertigaan sebelum pasar Pengging, barat jalan,dekat rumah Gogon, jam 7.00-14.00
c. Sate Buntel Pak Bejo Jl.kapten Mulyadi, Lojiwetan, belakang/timur benteng. Jam 7.00-13.00 (Daging kambing cincang yang dibakar dengan bumbu sate)

Sate kere/Sate sapi/Sate tempe gembus
a.Yu Rebi-1: Teposanan belakang Sriwedari, utara jalan, timur perempatan RS Jiwa Mangkujayan, jam
10.00-15.00
b.Yu Rebi-2, Penumping, barat perempatan RS Jiwa Mangkujayan, utara jalan, jam 15.00-21.00

Tahu Kupat, Pak Midin, Jl.Museum, Sriwedari sebelh timur, barat jalan, jam 7.00-21.00

Sosis Solo, Warung Kita: Jl.Honggowongso No.107 C, selatan Hotel Novotel, barat jalan, jam 9.00-21.00.

Ketoprak (Sotomi Solo) , Yu Nani, Jl.Gatot Subroto Sraten, timur lapangan Kartopuran sebelah selatan, emperan, utara jalan, jam 9.00-14.00

Getuk, Subur, Jl.Museum/Sriwedari sebelah barat jalan, los 1,2,3,jam 8.00-21.00

Martabak telor
a.Angkringan depan getuk Subur No.10, jam 17.00-21.00
b.Pak Wi, selatan pertigaan Jl.Honggowongso dan Jl.M.Yamin(Notosuman), barat jalan, jam 17.00-21.00

Pecel nDeso (bumbu pecel tidak pakai kacang tetapi pakai wijen),Pasar Besar pintu masuk utara, dasaran, jam 7.00-10.00. (diStadion Manahan juga sudah banyak)

Masakan Cina : Centrum, Jl.RE Martadinata No.200, Warungmiri, 0271.633 275, jam 11.00-21.00

Bakmi Jawa/Sop Ayam
a.Pak Solet, Genthan, Laweyan, selatan tugu Pajang, barat jalan masuk gang 50 m, jam 9.00-20.00
b.Pak Sri, Jl.Tipes, utara jalan, depan Nugroho motor, tenda kaki lima, jam 18.00-24.00

Ayam Goreng, Ayam Goreng Kleco, dekat tugu perbatasan kota, Pabelan, utara jalan, jam 12.00-21.00

Ayam Bakar
a.Ojo Gelo, Jl.BrigJen Slamet Riyadi No.494, Purwosari, utara jalan, jam 8.00-21-00
b.Pengging, dekat sate Darso sebelum Pengging timur jalan, siang

Gudeg Bu Kasno,

Ini baru gudeg yang lain dari biasanya … gudeg ini menyediakan pula ceker ayam yang empuk dan dijamin pasti wuenak tenan . Biasanya satu orang bisa menghabiskan 10-20 ceker ayam. Jl.Monginsidi, Margoyudan, timur perempatan Banjarsari, barat SMAN I (dulu SMA Margoyudan), utara jalan, emperan, jam 02.00-05.00

Serabi Solo
a.Serabi Notosuman Jl.Prof.M.Yamin No.52, Notosuman, jam 06.00-18.00
b.Serabi Gajah, Timur Balapan, bawah jalan layang rel KA, jam 8.00-12.00

Abon, Srundeng, Intip, Usus ayam,Cabuk Toko Abon Varia,Jl.Coyudan No.114, utara jalan, 0271.637844, jam 9.00-20.00

Cabuk Rambak, Pasar Besar pintu timur, dasaran, jam 7.00-12.00

Roti Mandarin, Toko Orion, Jl.Urp Sumohardjo No.92, Mesen, jam 09.00-21.00

Gembukan, Janggelut: Jl.KH.A.Dahlan, utara pertigaan Jl.Slamet Riyadi, timur jalan, selatan Hotel Kusuma Sahid . jam 18.00-21.00.

Roti Kecik, Roti Ganep, Jl.Sutan Syahrir No.178, tambak Segaran, jam 09.00-21.00.

Es Krim: Tentrem Ice Cream Palace, Jl..Urip Sumohardjo No.93/97 Telp. 0271635597, jam 10.00-21.00

Dawet, Pasar Besar sebelah dalam, jam 7.00-11.00

Beras Kencur, Pak Sumardi, Jl.Tamtaman II No.99, Baluwarti, timur kraton, masuk gang, 0271.652811, botolan untuk dibawa, jam 8.00-20.00

Rujak, Lotis : Bu Slamet, Jl.Gatot Subroto , Kemlayan, selatan toko Busana Jawi, timur jalan, iam 10.00-14.00

Aneka es , Es Masuk, Jl.Kratonan, utara perempatan Gemblegan, timur jalan, jam 10.00-19.00

Cao Gletak, Pasar Grogol, timur jalan, jam 7.00-14.00. Tetes gula cao gletak, Pasar Sukohardjo sebelah utara, tempat penitipan sepeda, selatan jalan.

Kulit Ceker Ayam Goreng: Jl.Dr.Rajiman kearah Pajang, sebelum Tugu belok selatan, sebelum tanjakan, timur jalan, Bratan, Laweyan.jam 07.00-20.00

Karak : Mbah Wig, Bratan, Laweyan, selatan No.32 ada pertigaan telepon umum belok kanan, 10 m dari pertigaan, selatan jalan, rumah hijau.

Tongseng Bokong Kambing, Pas pertigaan Jl.Dr.Rajiman dan Jl.Agus Salim (Tugu Lilin) Laweyan, selatan jalan. Bokong kambing sudah dipajang, pilih sendiri yang kecil cukup untuk 3 orang, minta jangan terlalu manis, jam 09.00-14.00

Bebek Goreng :

a. H. Slamet, Gembongan Kartosuro , dari arah Kartosuro menuju Solo. Wuenak Tenan dan sudah memiliki
banyak cabang di kota Solo.
b. Bu Siswo, Dari Solo lewat Klaten, +/- 1km sebelum pabrik gula Klaten, selatan jalan, desa Gondang, jam
7.00-5.00, istirahat jam 09.00-15.00.
c. Barat Stasiun KA Prambanan +/- 50m utara jalan jam 7.00-19.00, istirahat jam 09.00-15.00

Belut Goreng : Depan pasar Pengging pertigaan, barat dan utara jalan, jam 7.00-19.00

sumber : www.wisatasolo.com

Pasar Klewer

Pasar Klewer

Sebagai pasar batik terbesar di Indonesia, Pasar Klewer sangat sayang jika dilewatkan, terutama bagi pecinta wisata belanja. Mulai dari batik cap kain katun seharga belasan ribu, hingga batik tulis sutra seharga jutaan rupiah tersedia disini.

PASAR KLEWER
North Alun-Alun Complex
West of Kasunan Surakarta Royal Palace
Solo, Central Java

PASAR KLEWER – Pasar Batik Nan Legendaris

Menurut cerita, jaman penjajahan dulu Pasar Klewer berfungsi sebagai tempat pemberhentian kereta. Masyarakat pun memanfaatkannya sebagai tempat untuk menjual berbagai macam produk kepada para penumpang hingga akhirnya terkenal dengan nama Pasar Slompretan. Kata slompretan berasal dari slompret (terompet) karena suara kereta yang akan berangkat mirip dengan suara terompet ditiup. Pasar Slompretan ini juga dijejali dengan pedagang kecil yang menjual tekstil khususnya batik. Para pedagang ini menjajakan batiknya dengan cara dipanggul di pundak, sehingga batiknya terlihat berkleweran atau berjuntaian. Seiring dengan perjalanannya, pasar ini kemudian lebih terkenal dengan nama Pasar Klewer.

Pada tahun 1970an, pasar ini dibangun menjadi sebuah bangunan permanen berlantai dua yang cukup luas. Pembeli juga akan lebih leluasa berbelanja karena pasar dengan lebih dari dua ribu unit kios ini memiliki tangga-tangga yang cukup luas sehingga tidak ada kesan berdesak-desakan.

Pusat Grosir Batik dan Tekstil Murah

Menyusuri lorong-lorong yang cukup lebar dari satu blok ke blok yang lainnya, beragam jenis pakaian berbahan batik seolah memanggil pengunjung untuk membelinya. Mulai dari jenis kebaya, kain, baju resmi, hingga kaos batik, daster, blouse cantik dan pakaian anak-anak. Tak hanya batik Solo, pasar ini juga memiliki koleksi batik Banyumas, Pekalongan, Madura, Yogyakarta, dan lain-lain. Anda dapat dengan mudah menemukan batik cap seharga belasan ribu maupun batik tulis kualitas terbaik dengan harga lebih murah dari pada butik-butik terkenal. Kemahiran menawar akan sangat membantu mendapatkan harga terbaik. Tak hanya dijual eceran, kebanyakan kios juga melayani pembelian grosir dengan harga yang jauh lebih murah.

Naik ke lantai dua, Anda akan menemukan aneka jenis tekstil, seperti seragam sekolah, kaos, jaket, dasi, kain bahan katun hingga sutra. Uniknya, di pasar ini juga terdapat beberapa orang penjahit yang siap menyulap kain yang baru saja Anda beli menjadi jenis pakaian yang Anda inginkan dalam waktu kurang dari satu hari.

Lelah berbelanja mengelilingi pasar tekstil ini, Anda bisa berjalan ke depan ataupun samping pasar. Berbagai warung makanan siap menjadi tempat melepas lelah sekaligus mencicipi aneka makanan khas Solo. Nasi pecel, nasi liwet, tengkleng, timlo, es dawet, es gempol dan berbagai jenis makanan dan minuman lainnya siap menjadi penawar dahaga Anda.

Tips merawat batik

Untuk menjaga dan merawat batik Anda agar tetap cantik, ada beberapa tips yang layak dicoba.

  • Hindari mencuci batik menggunakan mesin cuci dan deterjen. Cucilah dengan tangan menggunakan shampo yang telah dilarutkan dalam air atau sabun mandi.
  • Jemur di tempat yang teduh tanpa diperas terlebih dahulu. Hindari menjemur di bawah sinar matahari langsung dan biarkan kering secara alami.
  • Lapisi batik dengan kain lainnya jika hendak disetrika. Hindarkan terkena panas langsung dari setrikaan.
  • Hindari menyemprotkan pewangi pakaian, pelembut pakaian ataupun parfum langsung ke batik.

Copyright © 2010 YogYES.COM

Jadwal Buka
Senin – Minggu pk 09.00 – 16.30 WIB

Pura Mangkunegaran

Pura  Mangkunegaran atau Puro Mangkunegaran dalam pelafalan bahasa Jawa, adalah salah satu istana yang ada di kota Solo, meskipun bentuknya lebih kecil dari Keraton Surakarta, namun keindahannya masih terlihat hinggaga sekarang. Seperti yang disebutkan di berbagai sumber, Pura Mangkunegaran dibangun setelah Perjanjian Salatiga di tahun 1757. Sama halnya seperti Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran juga mengalami perubahan pada arsitektur bangunannya, yang bisa dilihat dari percampuran gaya Eropa di beberapa bagian bangunan. Diperkirakan bentuk Pura Mangkunegaran yang sekarang ini dibangun oleh KGPAA Mangkunegara II yang memerintah antara tahun 1804-1866.

Di sini juga pengunjung diajak untuk menelurusi jejak sejarah dan peninggalan yang mengagumkan, karena selain bangunan yang indah, Pura Mangkunegaran juga menyimpan koleksi buku dan sastra. Semuanya tertata di Rekso Pustaka ( Rekso Pustoko, dalam lafal Jawa) yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegoro IV, untuk menjaga khazanah ilmu yang berkembang di Pura Mangkunegaran.

Pura Mangkunegaran ini terletak di pusat kota Solo, sehingga mudah untuk dijangkau dengan berbagai sarana transportasi. Tepatnya terletak diantara Jl. Ronggo Warsito, Jl. Kartini, Jl. Siswa dan Jl. Teuku Umar.

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta adalah simbol dan cikal bakal kota Surakarta atau lebih dikenal kota Solo.  Keraton Surakarta, atau dalam nama resminya Keraton Surakarta Hadiningrat, merupakan sebuah tempat bersejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke kota Solo. Dibangun secara bertahap sejak didirikan pertama di tahun 1744 oleh Sunan Paku Buwono II, menjadikan Keraton Surakarta sebuah tempat yang eksotis juga menyimpan banyak nilai sejarah.

Secara fisik Keraton Surakarta memiliki banyak kesamaan dengan Keraton Yogyakarta dalam hal pola dasar tata ruang, dikarenakan salah satu arsiteknya adalah Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwana I, yang juga menjadi arsitek utama keraton Yogyakarta. Kesamaan pola tata ruang sangat jelas terlihat pada letak alun-alun yang berada di utara dan selatan Keraton.

Jaman keemasan Keraton Surakarta dialami pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwono X di tahun 1893-1939. Keraton Surakarta melakukan restorasi besar-besaran, dengan percampuran gaya arsitektur antara Jawa dan Eropa dalam nuansa putih dan biru.

Keraton Surakarta terletak tepat di pusat kota, berdekatan dengan beberapa landmark kota Solo, seperti Balaikota, Pasar Klewer dan Pasar Gede. Beragam sarana transportasi bisa digunakan untuk menjangkau lokasi, terutama sarana transportasi tradisional seperti becak dan andong.

Candi Sukuh

Candi Sukuh

Candi Sukuh merupakan salah satu candi paling menarik di Asia Tenggara. Candi ini penuh dengan ornamen erotis. Yang tidak kalah unik, bangunannya mirip dengan piramid Suku Maya di Amerika Tengah. Sayang, candi ini belum banyak diketahui orang.

CANDI SUKUH
Dukuh Berjo, Desa Sukuh
Kecamatan Ngargoyoso
Kabupaten Karanganyar

CANDI SUKUH – Candi Erotis yang Belum Banyak Diketahui

Tidak seperti Candi Khajuraho di India yang sudah mendunia, Candi Sukuh memang belum banyak diketahui orang. Jangankan Anda, orang Jogja saja masih banyak yang tidak mengetahui keberadaan candi ini. Mungkin karena letaknya yang terpencil di lereng Gunung Lawu pada ketinggian lebih dari seribu meter dpl. Dari Terminal Tirtonadi Solo, Anda bisa naik bis umum jurusan Solo-Tawangmangu dan turun di Karang Pandan, dilanjutkan dengan minibus jurusan Kemuning dan disambung dengan ojek hingga ke kawasan candi. Bila membawa kendaraan sendiri, disarankan untuk memakai mobil diesel bertenaga 2000 cc atau lebih untuk memudahkan perjalanan melewati beberapa tanjakan curam.

Relief Tanpa Busana dan Patung Tanpa Kepala

Kompleks candi tidak begitu luas. Menempati sebidang tanah berundak, gapura utama Sukuh tidak berada tepat ditengah melainkan di sebelah kanan depan. Sisi kanan dan kiri dihiasi dengan beberapa relief. Sebuah tangga batu yang cukup tinggi membawa YogYES ke lorong gapura yang ternyata dihalangi dengan rantai. Untuk naik ke teras kedua, YogYES harus turun lagi dan berjalan memutar lewat sebelah kanan. Dari teras kedua barulah nampak dengan jelas bentuk relief di sisi gapura ini. Salah satunya adalah gambar seekor burung garuda yang kaki-kakinya mencengkeram seekor naga. Yang mengherankankan adalah adanya relief beberapa sosok manusia dalam keadaan polos, tanpa busana sama sekali! Sesuatu yang cukup mencengangkan jika mengingat budaya timur yang sangat kental dengan norma susila di Indonesia. Ditambah lagi bila mengingat bahwa ini adalah candi, sebuah bangunan yang identik sebagai tempat persembahyangan dan pemujaan dewa. Melongok ke lorong gapura, sesaji bunga dan dupa berada di lantai, dekat sebuah relief lingga dan yoni dalam sebentuk lingkaran rantai.

Mendekat ke candi utama di teras ketiga, berdiri sebuah panggung batu setinggi pinggang orang dewasa di sebelah kirinya. Terdapat menara batu di bagian depan panggung, lagi-lagi berhiaskan relief-relief erotis dari sosok-sosok tanpa busana. Satu sisi menara bergambarkan relief berbentuk tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya. Oleh kebanyakan orang, relief ini dipercaya menggambarkan rahim seorang wanita dengan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Sebuah candi perwara berdiri di depan candi utama. Memutar ke arah kanan, berdiri sosok patung (arca Gupala) tanpa kepala. Gupala ini memegang “tombaknya” yang terlalu besar dibanding ukuran tubuhnya, tidak proporsional. Wah!

Misteri Piramida yang Terpotong

Satu lagi yang menarik dari Candi Sukuh adalah arsitekturnya yang berbeda. Jika candi-candi lain dibangun dengan bentuk yang menyimbolkan GunungMeru, maka Candi Sukuh memiliki tampilan yang sangat sederhana dengan bentuk trapesium. Dibangun pada abad XV, beberapa saat sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit, candi ini lebih menyerupai piramida suku bangsa Maya dari Amerika Tengah. Mungkinkah dua suku bangsa berbeda dari dua benua yang berbeda bisa membuat bangunan dengan arsitektur dan desain yang nyaris serupa? Ataukah memang ada pengaruh dari suku Maya dalam pembangunan Candi Sukuh pada masa pemerintahan Raja Brawijaya ini?

Berbagai teori dan dugaan pun bermunculan. Salah satunya menyebutkan bahwa candi ini dibangun pada masa-masa ketika kejayaan Hindu mulai memudar. Sebagai akibatnya, pembangunan Candi Sukuh dibuat dengan konsep kembali ke budaya Megalitikum pra sejarah. Teori lain menyebutkan bahwa bentuk candi ini merupakan bagian dari cerita pencarian tirta amerta (air kehidupan) yang terdapat dalam kitab Adiparwa, yaitu kitab pertamaMahabharata. Sebuah piramida yang puncaknya terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang puncaknya dipotong dan dipergunakan untuk mengaduk-aduk lautan mencari tirta amerta yang bisa memberikan kehidupan abadi bagi siapapun yang meminumnya.

Berbagai misteri dan pertanyaan memang masih menyelimuti Candi Sukuh. Tak hanya sekedar berjalan-jalan di lereng gunung yang sejuk sambil menikmati arsitektur kuno dari candi terakhir yang dibangun di Pulau Jawa. Berkeliling mencari jejak cerita dan potongan bukti untuk menguak misteri sejarah masa lalu akan menjadi salah satu pengalaman wisata yang menantang dan mengasyikkan.

Copyright © 2010 YogYES.COM

Jadwal Buka
Senin – Minggu pk 08.00 – 17.00 WIB

Harga Tiket
Pengunjung domestik: Rp 2.500
Pengunjung mancanegara: Rp. 10.000

Access

Hotel Area
The Hotel is integrated in a hotel within the city area of 1500 m2.Grand Sae Hotel is awaiting you where the turquoise of the Tropical Mediterranean, the magnificence of the. 24 hour living solo offers you a holiday and meeting with its centuries-old mythological history,. With Grand Sae Hotel your holiday will become even more incredible than you can imagine

Solo Traditions 
Many of our guests find that a visit to solo leaves them curious about Surakarta ancient culture.

Transportation

FROM DISTANCE TIME BY
City Airport 0.5 km 10min Taxi
Solo City 1 km 10min Taxi
Tawangmangu 35 km 40min Taxi

Hello world!

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!